Senin, 22 April 2013

Ibu? Mengapa Ibu Menangis?

Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bertanya kepada ibunya. "Ibu, mengapa Ibu menangis?". Ibunya menjawab, "Sebab, Ibu adalah seorang wanita, Nak". "Aku tak mengerti" kata si anak lagi. Ibunya hanya tersenyum dan memeluknya erat. "Nak, kamu memang tak akan pernah mengerti...."

Kemudian anak itu bertanya pada ayahnya, "Ayah, mengapa Ibu menangis? Sepertinya Ibu menangis tanpa ada sebab yang jelas?" Sang ayah menjawab, "Semua wanita memang menangis tanpa ada alasan." Hanya itu jawaban yang bisa diberikan ayahnya. Lama kemudian, si anak itu tumbuh menjadi remaja dan tetap bertanya-tanya, mengapa wanita menangis.

Pada suatu malam, ia bermimpi dan bertanya kepada Tuhan, "Ya Allah, mengapa wanita mudah sekali menangis?" Dalam mimpinya Tuhan menjawab, "Saat Kuciptakan wanita, Aku membuatnya menjadi sangat utama. Kuciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya, walaupun juga, bahu itu harus cukup nyaman dan lembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur.

Kuberikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan, dan mengeluarkan bayi dari rahimnya, walau, seringkali pula, ia kerap berulangkali menerima cerca dari anaknya itu. Kuberikan keperkasaan yang akan membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah, saat semua orang sudah putus asa.

Pada wanita Kuberikan kesabaran, untuk merawat keluarganya, walau letih, walau sakit, walau lelah, tanpa berkeluh kesah. Kuberikan wanita, perasaan peka dan kasih sayang, untuk mencintai semua anaknya, dalam kondisi apapun, dan dalam situasi apapun. Walau, tak jarang anak-anaknya itu melukai perasaannya, melukai hatinya.

Perasaan ini pula yang akan memberikan kehangatan pada bayi-bayi yang terkantuk menahan lelap. Sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan saat didekap dengan lembut olehnya.

Kuberikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya, melalui masa-masa sulit, dan menjadi pelindung baginya. Sebab, bukankah tulang rusuklah yang melindungi setiap hati dan jantung agar tak terkoyak?

Kuberikan kepadanya kebijaksanaan, dan kemampuan untuk memberikan pengertian dan menyadarkan, bahwa suami yang baik adalah yang tak pernah melukai istrinya. Walau seringkali pula, kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada suami, agar tetap berdiri, sejajar, saling melengkapi, dan saling menyayangi.

Dan akhirnya, Kuberikan ia air mata agar dapat mencurahkan perasaannya. Inilah yang khusus Kuberikan kepada wanita, agar dapat digunakan kapanpun ia inginkan. Hanya inilah kelemahan yang dimiliki wanita, walaupun sebenarnya, air mata ini adalah air mata kehidupan".

Maka, dekatkanlah diri kita pada sang Ibu kalau beliau masih hidup, karena di kakinyalah kita menemukan surga.

Jumat, 05 April 2013

Semua Tentang Kita


Di sebauh SMP sekolah di Jogja hiduplah tiga orang gadis cantik yang sudah bersahabat sejak lama tapi memiliki latar belakang kehidupan yang berbeda. Ima, Nurul dan Raras itu nama mereka bertiga. Mereka selalu hidup rukun, tidak pernah terlihat ada pertengkaran diantara mereka bertiga. 
Ima, adalah gadis cantik, hidupnya sederhana, dan cerdas. Namun, kepribadiannya dirumah sangat berbanding terbalik dengan kehidupannya disekolah. Saat di rumah ia cenderung diam, jarang kelua kamar, jarang tertawa, dan tertutup. Namun di sekolah ia adalah gadis yang aktif, ceria, periang, dan humoris. Kepribadiannya yang pendiam saat dirumah itu disebabkan oleh hubungannya dengan seluruh anggota keluarganya di rumah yang sering tidak sejalan. Ima selalu merasa sendiri saat di rumah, tidak ada teman, tidak ada yang memperhatikannya. Bahkan dalam setiap permasalah dia yang paling sering salahkan. Namun di sekolah Ima merasa memiliki banyak teman, banyak yang memperhatikan, dan ada Nurul dan Raras yang menyayanginya dan selalu ada untuknya.
Nurul. Adalah anak yang ceria, dan cantik. Namun sejak sekolah dasar orangtuanya sudah bercerai. Kini ia tinggal bersama ayahnya yang hanya bekerja sebagai tukang parkir di sebuah toko bangunan. Namun Nurul terkenal sangat ramah kepada semua teman-temannya. Wajah Nuul sangat mirip dengan Ima. Seringkali orang-orang mengira mereka adalah saudara kembar. Kehidupan keluarganya yang berantakan juga membuat Nurul tidak betah berada di rumah. Sebenarnya ia memiliki seorang kakak perempuan, namun kini kakak permepuannya sedang bekerja di Batam. Nurul sering merasa sedih ketika sedang “curhat” dengan Ima dan Raras tentang masalah keluarganya. Namun Ima dan Raras selalu mengatakan bahwa mera aka selalu ada bersamanya.
Raras. Seorang gadis gendut yang tomboi tapi modis ini tidak bisa ditebak. Namun gadis ini sangat baik hati, tidak sombong, dan humoris. Dia tidak suka banyak bercerita tentang keluarganya, namun dia sangat sering menceritakan teman-temannya di tempat les atau teman rumahnya. Ya, Raras adalah gadis yang punya banyak teman di sekolah ataupun diluar sekolah.
            Saat detik-detik kelulusan, saat saat ini malah membuat tiga gadis ini sedih. Karena mereka pasti akan berpisah sekolah dan akan jarang bertemu lagi. Yang biasanya hampir setiap hari mereka bertemu dan menceritakan segalanya, kini mereka harus berpisah. Walaupun mereka masih bisa berhubungan lewat sms atau main bareng pada saat liburan, hal itu tetap membuat ketiga gadis ini bersedih. Mungkin rasa cemburu nanti yang akan dipermasalahkan. Dalam artian mereka takut saat mendapatkan teman-teman baru di SMA mereka akan melupakan satu sama lain. Namun mereka bertiga berjanji akan tetap menjadi Ima, Nurul, dan Raras yang seperti ini.
            Kini mereka sekolah ditempat yang berbeda. Namun semoga saja hal itu tidak membuat persahabatan mereka renggang. Mereka saling mendoakan semoga teman mereka menjadi orang yang lebih dewasa di jenjang berikutnya...